Dusun Bambu – Family Leisure Park

Berkunjung ke tempat wisata baru (selain mall ya :p) memang mengasyikkan. Apalagi kalo tempat baru itu punya konsep yang bagus, ramah lingkungan dan family oriented. Seperti tempat yang satu ini, Dusun Bambu yang punya tagline “Family Leisure Park“.  Ecotourism resort ini bertempat di Jl Kol Masturi KM 11, Cisarua Lembang. Ga susah ternyata menemukan tempatnya,  karena baliho yang berfungsi sebagai penunjuk jalan berderet sepanjang perjalanan. Patokannya,  setelah nemu Villa Istana Bunga, masih lurus terus, kira-kira 2 km  setelah melewati Universitas Advent Indonesia dan curug Cimahi, nanti ada belokan ke kanan (ada gapura tulisannya KOMANDO). Belok situ dan 500 m kemudian sampai deh 🙂

Dusun Bambu

Begitu sampai lokasi, kita disambut dengan ramah di gerbang, kemudian diarahkan untuk menuju ‘lobby’, sementara tempat parkirnya terletak tak jauh dari situ. Dari lobby tadi, sudah ada mobil yang siap mengantar  para pengunjung ke tempat utama. Sambil menunggu, kita bisa melihat hamparan sawah yang hijau dan bebek yang sedang sibuk mondar mandir di kolam sambil diiringi musik kecapi dan suling yang dimainkan secara live. Kita juga bisa melihat berbagai jenis bambu dari banyak dearah di Indonesia yang ditanam disini. Saya juga baru tau kalo ternyata Indonesia merupakan penghasil bambu kedua setelah Cina, sedangkan Jawa Barat sendiri memiliki jenis bambu paling banyak dibandingkan dengan daerah lain. Wow cool! Jadi ngerti deh kenapa   tempat ini dinamakan Dusun Bambu 🙂

DSC_4163

Karena niatnya memang mau makan siang, jadi kita langsung pergi ke kafe Burangrang. Kita bisa pilih mau makan didalam ruangan atau diluar ruangan. Berhubung cuaca kemarin lagi dingin banget (19 derajat dan berkabut),  jadi kita memutuskan untuk memilih tempat didalam ruangan. Oya, sebelum masuk ke restoran, ada api unggun yang ditaruh di tengah-tengah untuk  menghangatkan diri..

Tapi bukan berarti didalam trus ga dingin juga. Asli dinginnya ga kira-kira, padahal udah pake jaket.!!! Brrrrrr……Melihat kita pada kedinginan, mba waitressnya nawarin selimut dan langsung buru-buru dipake begitu selimutnya datang 😀

Sambil nunggu makanan dateng, saya memutuskan untuk berjalan-jalan keluar sebentar dan ternyata viewnya indah sekali! Rasanya setiap sudut pengen saya foto semua 🙂 Dari restoran, kita bisa lihat villa ekslusif Kampung Layung yang berada diatas danau buatan. Menurut informasi, villa ini baru akan dibuka akhir  Februari nanti.

nah kalo ini view dari toilet :)
nah kalo ini view dari toilet 🙂

Villa ini mengingatkan saya pada Kampung Sampireun di Garut, yang juga berada diatas danau buatan. Tapi selalu suka dengan tempat-tempat kaya gini, soalnya mirip lokasi syuting Dawson’s Creek *apeu**astaga ketauan umurnya deh :p**abaikan*Nah karena makanan udah dateng, jadinya saya balik lagi ke kafe untuk menikmati Nasi tutug oncom *nomnom*. Oya, menu bebeknya juga boleh dicoba lho. Untuk kisaran harga makanannya mulai dari Rp 55.ooo keatas.

Urusan perut kenyang, mari kita lanjutkan jalan-jalannya. Ga jauh dari situ, ada  Pasar Khatulistiwa, dimana kita bisa membeli sayur dan buah-buahan lokal, oleh-oleh, dan di lantai duanya terdapat banyak jajanan pasar seperti tahu gejrot, wedang jahe, lumpiah, baso tahu,  dll. Tapi sebelumnya harus menukarkan uangnya dengan voucher terlebih dahulu di kasir lantai 1. Sebagai masukan, lebih baik membawa uang cash untuk memperlancar urusan pembayaran.

Kabut jam 12 siang. Motret pun sambil kedinginan :)
View dari halaman belakang Pasar Khatulistiwa  jam 12 siang. Motret pun sambil kedinginan

Ternyata pemandangan yang disuguhkan disini tak kalah menariknya. Kita bisa melihat tempat unik yang dibuat dari ranting menyerupai rumah burung, yang dinamakan Lutung Kasarung. Nantinya tempat ini bisa digunakan sebagai tempat bersantap sambil melihat pemandangan hutan yang indah. Seru ya? 🙂

Masih di area yang sama, kita bisa liat ada arena bermain untuk anak. Ada ayunan dan jungkat jungkit dari kayu, juga ada tempat main congklak. Ga sempet dicobain sih, soalnya hujan datang dan pergi sesuka hati gitu kemarin. Sedetik hujan, sedetik berhenti dan begitu seterusnya hehe..Daaan yang ga kalah serunya, atau mungkin paling seru dari tempat ini adalah ada camping groundnya yang rencananya akan dibuka akhir Februari.

  13 camping ground yang masing-masing berkapasitas untuk 4, 6 dan 10 orang bisa disewa dengan perkiraan harga sekitar 1,2 sampai 2,3 juta. Kemarin emang ga liat sih, ternyata setelah ditanya, memang belum dipasang karena anginnya lagi kencang sekali. Yang jelas, camping groundnya enak banget (pernah liat fotonya) karena selain bersih dan nyaman, toilet pun disediakan, jadi cocok banget buat mengenalkan alam sedini mungkin sama anak-anak kita. Jangankan anak-anak, saya juga mau camping disini. Semua peralatan camping yang termutakhir sudah disediakan.  Ga usah heran kenapa bisa, karena tempat ini  masih satu grup dengan Eiger. Canggih yes. Oya, jangan lupa pake jaket tebal ya!

Ga kerasa, udah jam 3 sore aja. Sebenernya pengen banget menghabiskan waktu sepanjang hari di tempat yang luasnya 15 hektar ini.  Tadinya sih pengen berburu sunset, tapi karena cuaca tak menentu, kita menyerah hehe .. Semoga pas dateng kesini lagi, kesampean liat sunset yang cakep 🙂 Sebelum sampai ke mobil, saya sempatkan untuk berjalan-jalan di sawah dekat area lobby. Seorang Ibu yang juga penduduk setempat sedang beristirahat di saungnya sambil menyapa kami dengan ramah 🙂

DSC_4400

Di perjalanan pulang, semuanya happy tak terkira :)*sambil ngebahas keseruan tempatnya, sambil  sibuk upload-upload foto ke path* 😀

Kalo saya bilang sih, Dusun Bambu ini jadi satu bukti bahwa bisnis tidak melulu harus merusak alam, malah  sebaliknya. Membuat para pengunjung punya koneksi yang positif dengan alam,  sehingga  benar-benar bisa merasa fresh dan happy begitu pulang dari sini. Tempatnya pun ditata dengan apik sehingga jadi satu kesatuan yang menarik. Tak lupa juga melibatkan penduduk sekitar sebagaimana konsep ecotourism sesungguhnya.

Jadiiiiiiiiiiiiiii…. kapan-kapan kita camping bareng disini yuuukkk??? 😀

 

Info lebih lanjut, silakan hubungi : (022-82782020)

16 thoughts on “Dusun Bambu – Family Leisure Park

  1. iiisshhhh keren banget sik kaka tulisannya *salah fokus* tapi benerean deee.. apa yg lu tulis sll bikin orang2 jadi ngiler dan pengen coba. jadi kapan kita ngemping sebelum ke bali? hahahaha.. KEEP ON WRITING NGING!!!(capslock, bold, underline,font 72)

  2. Hi Anggi … kumaha sehat? Kemarin sempet jalan2 nyari lokasi dusun bambu start dari cimahi menuju kolmas … tapi setelah menelusuri jln kolmas sampai ke istana bunga naha gak ktm tempatnya ya? Hehehe … dimana sih lokasinya? 🙂 Deket curug cimahi kah?

    1. Hi Ijay..alhamdulillah sehat. Ijay apa kabar juga?wah masa sih jay? Abis curug cimahi masih terus, kan lewtin universitas advent indonesia, nah deket da dari situ teh, pokonya ada belokan ke kanan yg banyak ojeg mangkal. Diatasnya ada spanduknya “Dusun Bambu 500 m” gitu jay.. Smoga ntar mah ktemu yaa 🙂

      1. Oooh … sebrang advent ada jalan kecil itu? Ok nanti coba diubek lagi daerah situ. Hanas kmrn sudah jauh start dari pasar atas cimahi ngampleng menuju parongpong. Tau gt mah lebih deket start dari rumah atuh di ciwaruga 🙂
        Alhamdulillah sehat gi … insya Allah kalau cuaca sudah agak cerah mau nyari lagi.

      2. Sebrang advent bukan ya? Kmrn soalnya cuma fokus sama si villa istana bunga haha..kan VIB di km 10 ya, nah dusun bambu di Km 11 trus belok kanan ada kaya gapura tulisannya “komando”. Kalo ga nemu posternya, tanya sama penduduk setempat, dan mereka taunya komando. Gitu Jay. Pasti ktemu skrg mah 🙂

  3. Oh tau sekarang mah … kalau ada tulisan komando berarti deket little farmer 🙂 yang ada mesjid biofarma kalau gak salah disitu teh. Sip2 … tau sekarang mah … nuhun gi … 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s