Edisi Perkenalan.

Semuanya dimulai dari mimpi pasangan saya: pengen punya warung makan seperti almarhumah Ibunya dulu. Trus tiap ditanya emangnya mau jualan makanan apa,  jawabannya selalu “Tongseng kambing sama gule”,  dan mimpi itu ia ceritakan terus menerus disela-sela obrolannya dengan  semua orang yang ditemuinya.

Dengan unsur kenekatan, prestasi terbesar soal mimpinya ini adalah jadi salah satu tenant di Keukeun#4 dengan membawa bendera “Tongseng Si Mbak” yang dapet apresiasi luar biasa. Dari situ saya baru tau kalo ternyata  kambing yang digosipkan sebagai penyebab kolesterol itu ternyata banyak penggemarnya. Tapi karena belum punya tempat dan modal, jadinya jualannya  ya semaunya aja, ga diseriusin.

Kebetulan si Mbak yang udah lama ‘mengabdi’ pada keluarga suami ini emang udah hafal banget semua resep keluarga. Semenjak Ibu sakit diabetes dan  tidak bisa melihat lagi, Mbak Mitun berperan sebagai mata dan tangannya kalo lagi di dapur. Biasanya Ibu memberi instruksi , dan Mbak lalu mengeksekusinya.  Ia pun mengerjakan semuanya dengan sepenuh hatinya. Hasilnya? Masak apapun selalu enak, sampe temen-temen pun tiap hari nanya, “Si Mbak masak apa hari ini?”. Kadang yang punya rumahnya ga ada juga, temen-temen sih cuek aja dateng trus makan di rumah. Bebasken bro! 😀

Dari situ makin bulat tuh tekad buat bikin warung makan. Setidaknya, uang belanja bisa balik modal lagi bukan? hehe..Sekalian memfasilitasi temen-temen yang suka pada ngumpul di rumah sambil ngopi (setelah beres makan)  trus nongkrong sampe tengah malem. Intinya sih cuma mindahin tempat nongkrong aja. Bedanya, kali ini semua mesti bayar (dengan harga bersahabat)  😀

Akhirnya berembuklah dengan keluarga, dan ternyata ide ini disambut baik sama semuanya. Jadilah Mama, Papa, Kakak-kakak dan Adik membuat semua mimpi ini bisa terealisasi. Dengan proses yang lumayan cepet, mulai dari dapet tempat, renovasi dikit disana-sini dibantuin teman baik kami yang seorang desainer interior bernama Elpan,  Alhamdulillah,  Warung Kopi Imah Babaturan ini mulai beroperasi hampir satu bulan lalu.  Kenapa dikasih nama Imah Babaturan, karena kita sepakat kalau tempat nongkrong paling enak itu ya di rumah temen alias imah babaturan, bukan?. Dengan latar belakang sebagai sundanese dari Garut, jadi kami memilih Imah Babaturan sebagai nama warung kopinya.

Menu andalannya, tiada lain dan tiada bukan…tongseng dan gule kambing juga gule ayam! Soal rasa sih buktiin aja sendiri ya hehe..Kita juga punya menu surprise yang berbeda-beda setiap weekend. Misalnya kemarin-kemarin menu surprisenya adalah nasi uduk ayam kampung, soto ayam, dan bubur menado. Kalo mau tau menu surprisenya apa weekend ini, silakan cek dan follow IG kami @imahbabaturan ya! 🙂 Dan sebagai warung kopi, kita juga nyediain berbagai varian biji kopi yang bisa dipilih, mulai dari gayo, bali kintamani, mandailing, toraja, aromanis, sunda gulali, preanger, dan lain-lain dengan preferensi:  kopi tubruk, es kopi dan kopi susu dengan menggunakan vietnamese drip. Ga lupa kita juga sediakan berbagai penganan sebagai teman ngopi seperti bala-bala dan bihun sambal kacang, ubi goreng/ rebus, dan pisang goreng/ rebus.

Misi suci warung kopi ini ga muluk-muluk kok, cuma ingin mengedukasi orang-orang tentang bagaimana cara minum kopi yang baik. Iya jadi kita ga menyarankan customer buat mencampur kopi tubruknya dengan  gula putih karena akan merusak rasa dari kopinya. Tapi kalo emang ga suka kopi tubruk, cobain kopi susunya aja. Saya yang tadinya ga suka kopi karena suka mual dan deg-degan, sekarang bahkan bisa minum es kopi (tanpa gula) dan diseruput dalam sekejap saja.  Ternyata kopi tuh punya banyak rasa ketika mendarat di lidah kita. Soal ini nanti kita bahas lebih lanjut ya. Panjang soalnya 🙂

Yang jelas, setiap hari rasanya kaya terus-terusan disuntik semangat  karena didatengin teman-teman baik yang disela-sela kesibukannya nyempetin mampir buat makan dan ngopi disini. Trus juga ketemu teman-teman baru yang banyak membuka jalan buat peluang-peluang usaha baru. Cihuy!  Terima kasih banyak buat teman-teman semua, mampir kembali ya.

Buat yang belum sempet mampir, silakan mampir, ajak teman-temannya juga sambil membuktikan tagline kami: “Gocap masih kembalian” 😀

Sampe ketemu di Warung Kopi kami 🙂

Alamat: Jl. Kebon Bibit no 3, Bandung. Masuk lewat Baltos, ikuti jalan ke arah Pelesiran/ SD Pertiwi, ga jauh dari kolong jembatan ada rumah gede no 8, nah warung mungil kita persis di depannya. Semoga minggu ini plangnya udah terpasang, jadi ga pada bingung ya 🙂

Jam operasional: jam 11.00- 23.00