Kamar Mama dan Papa alias kamar orangtua !
Dari dulu saya selalu bertanya-tanya, kenapa kamar mereka lebih bikin betah dibanding kamar saya sendiri. Bahkan sampe udah pisah rumah pun sampe sekarang tetep aja senang menghabiskan waktu di kamar itu buat ngobrol dan tidur-tiduran. Bahkan Kilau pun dari bayi paling sering tidur ya di kamar ini kalo lagi dititipin ke Mama.
Kamarnya kecil dan sangat sederhana. Dindingnya berwarna hijau dan berukuran kira-kira 3 x 2,5 M. Ga ada TV, hanya ada kasur berukuran queen dan lemari pakaian dari kayu jati serta sebuah lemari kecil tempat menaruh aksesoris dan kerudung milik Mama. Kasurnya empuk walopun tidak seempuk hotel berbintang 5, tapi wangi bantal dan sepreinya khas sekali, wangi rambut Mama yang selalu harum.
Di sebelah tempat tidur, deretan obat gosok dan penghangat badan lengkap berjajar. Tak ketinggalan tempat kacamata, obat tetes mata, propolis dan air minum botolan ikut berjejer disamping ranjang. Kadang suka ada cemilan enak yang disimpan di toples dan ditaro di dekat tempat tidur. Jarak ranjang ke lemari bisa dijangkau dengan 2 langkah saja. Lemari yang satu untuk menyimpan berkas-berkas, dan satu lagi lemari baju. Beberapa langkah ke arah yang berlawanan, sajadah dan tumpukan mukena lengkap dengan tasbih terhampar disitu. Di dinding dekat lemari, ada foto Mama dan Papa berdua diatas kuda waktu sedang jalan-jalan ke Bromo. Ada juga tumpukan foto-foto lama yang selalu ngangenin buat diliat. Diatas lemari itu, foto keempat anaknya plus cucu-cucunya dijejerkan satu per satu. Katanya, hanya itu harta mereka 🙂
Kamar itu bagaikan sebuah space untuk melepas gundah gulana dan membuang penat. Bisa jadi bukan soal interior ruangannya, tapi apa aja obrolan yang terjadi disana, berapa banyak rahasia yang sudah dibuat disana, juga seberapa sering mendengar ucapan Mama yang selalu menenangkan, sentuhan sayang dan pelukan kala dibutuhkan. Itu yang jadi penyemangat dan membuat si penat tadi hilang menguap, berganti dengan sukacita. Mungkin faktor ‘atmosfer kehangatan’ didalamnya lah yang akhirnya membuat semuanya betah berlama-lama disitu.
Jadi rasanya ga salah kalo saya bilang, tempat yang paling ngangenin adalah kamar orangtua kita. Kamu gitu juga ga sih?
Iyaaa sama mbaaak!
Bahkan selimut paling nyaman itu ya jarik yg ada di kamar mamak kalo aku. Meski ada banyak stok selimut tebel, kalo pulang ke rumah pasti make itu kalo bobo. Salam kenal ya 🙂
Haii salam kenal juga mbak Lativa! Asli yaa menyenangkan 😊