Salah satu life skill yang harus dimiliki dalam hidup ternyata adalah bagaimana memilih teman dan lingkungan yang baik. Itu sebabnya tanpa sadar, makin nambah umur, makin selektif juga untuk berinteraksi dan membagi cerita hidup kita. Perasaan sih udah diseleksi ya, tapi kadang masih suka kecolongan diomongin dibelakang pake bumbu-bumbu yang memutar balikkan fakta. Deym..hahaha..  Tapi ya sudahlah ya, life must go on juga kan.

Menurut wikipedia, Seleksi alam  dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. See ?

Jadi ya ga usah heran sih harusnya, kalo makin kesini,  makin terseleksi juga temen-temennya, makin  ga peduli sama hal-hal yang kurang esensial, makin males dengerin orang ngomong ga jelas,  dan makin susah buat percaya sama orang.

Karena emang kalo dipikir-pikir, proses naturalnya emang dibuat seperti itu. Semua orang akan ngalamin sebuah fase dimana kita disadarkan bahwa hidup ini memang tak seharusnya melekat dengan selain-Nya. Jadi ga usah takut sendirian, karena kita emang ga pernah sendirian. Ada Dia yang selalu menjaga kita, ngasih sinyal kalo kita lagi keluar track, biar sadar lagi.

Terima kasih untuk semua pengingat itu. Alarm pengingat yang datangnya bisa dari manapun. Bisa berbunyi meriah ataupun dengan cara diam-diam. Termasuk dari teman ataupun sahabat yang ngomongin ga enak  dan pelan-pelan menusuk kita dari belakang. Ouch!