Sadar ga sih bahwa semua hal yang dilakukan sekali-sekali itu selalu terasa menyenangkan? Ada rasa membuncah ketika kita melakukan si ‘sekali-sekali’ ini. Experiencenya tuh seru aja gitu. Tapi kalo udah jadi hal rutin, maka rasanya pasti akan berangsur-angsur turun kadar menyenangkannya. Dari yang excited trus jadi biasa aja. Karena rutinitas kadang membuat pikiran kita jadi terpenjara #ahzegh.Kalo dianalogikan dengan relationship, kita pasti cenderung punya hubungan yang lebih baik sama orang-orang yang ketemunya sekali-sekali aja. Karena yang diobrolin juga biasanya hanya permukaan aja bukan? Coba deh kalo mulai intensif. Perlahan-lahan pasti mulai ketauan aslinya, terendus egonya dan mulai ada pergesekan keinginan serta irisan kepentingan. Salah satu cara untuk menguji apakah orang ini bisa diandalkan adalah pergi liburan bersama yang rada jauh. Minimal 5 harilah ya untuk tau setengah dari sifat aslinya seperti apa. Kalo ternyata liburannya malah bikin kita jadi rudet alias bikin bete, berarti bukan dia orangnya. Mending coret namanya dan hempaskan saja ke kutub utara haha…Makanya memilih travelmate itu harus hati-hati dan peka sama kata hati, persis kaya nyari pasangan hidup, soalnya kalo salah milih, rasanya kesel, walaupun kadar betenya ga sebesar ketika sadar bahwa udah salah milih pasangan hidup sih hahaha..
Saya yakin kalian juga udah punya list siapa aja travelmate yang asik dan teruji tahan banting. Mereka ini adalah orang-orang yang membuat perjalanan nyasar menjadi hal yang menyenangkan, yang selera makan, kadar kebersihan, kerapihan dan sense of humornya kurang lebih sama, yang fleksibel kalo itinerary tiba-tiba berubah, yang siap menikmati setiap momen dalam keadaan lelah dan segar, serta berbagi apa yang bisa dibagi, termasuk menyuplai dengan amunisi yang banyak ketika amunisi sudah menipis haha..You know who you are. Thx a bunch, gaes! 🙌🏻😘
PS: Mari kita liburan sekali-sekali lagi ! *Sekali-sekali di bulan Februari, sekali-sekali di bulan Maret, sekali-sekali di bulan April, dst 😜